Buitenzorg dalam Kartu Pos



Sepertinya masih banyak yang asing dengan kata Buitenzorg. Begitu juga saya. Dalam kondisi lapar, sekilas saya sempat mengiranya sebagai panganan asal Belanda. Kata yang agaknya sulit dilafalkan dengan lidah Indonesia ini rupanya julukan bagi kota Bogor 600 tahun yang lalu. Artinya without care. Dahi saya sempat mengernyit beberapa saat sampai akhirnya Uthie, salahsatu pencetus komunitas Kampoeng Bogor, menjelaskan,

without care pun kota Bogor sudah sangat indah dari sananya.”

Dalam kepala saya, kalimat itu langsung menayangkan visual kota Bogor pada masa pendudukan Belanda. Tentunya dibantu dengan sejumlah foto-foto ber-tone sephia di dinding markas mereka.

Adalah Kampoeng Bogor, komunitas penggali sejarah kota hujan ini yang punya misi luhur menyampaikan kepada kita semua bagaimana Bogor seharusnya. Yang paling menarik perhatian saya, selain memproduksi berbagai macam pernak-pernik, mereka juga mencetak kenangan indah Buitenzorg ke dalam bentuk kartu pos. Cantik sekali. Kertas yang mereka pilih pun terbilang unik, abatroz namanya. Kertas bertekstur yang menambah kesan vintage si kartu pos.

Koleksi foto-foto mereka dapati dari banyak sumber. Paling sederhana mungkin sekedar googling. Usaha lainnya mereka lakukan dengan melayangkan surat ke berbagai pihak di Indonesia. Lebih jauh, mereka juga menghubungi universitas di Leiden yang mengarsipkan sejarah kita lebih baik dari negara kita sendiri.

Kalau ingin mendapatkan si kartu pos Buitenzorg ini kalian bisa membelinya dengan harga Rp 50.000 untuk satu paket, kira-kira ada 10 kartupos di dalamnya. Atau sederhananya kirimi saja salahsatu anggotanya Kampoeng Bogor yang sudah bergabung di Card to Post. Si Januar Sena. Mas yang jago desain grafis ini mungkin bisa dibilang dalang kreatifnya Kampoeng Bogor.

Yuk, kirimi dia kartu pos dan langsung todong, “Mas.. bagi kartu pos Buitenzorg-nya dooong..”

---

POSTED BY cardtopost
DISCUSSION 1 Comment

One Response to : Buitenzorg dalam Kartu Pos

Leave a Reply

Powered by Blogger.