Bapak SBY Tolong Hentikan Korupsi

-Gerakan 1000 Kartu Pos Untuk Presiden Card To Post bersama Anak-anak Komunitas Code Pintar-
oleh Rina Eviana Dewi

dimuat di Harian Tribun Jogja - Senin, 28 Mei 2012

Sore itu Rabu (23/5) di Rumah Code Pintar yang sangat sederhana, belasan anak yang orang tuanya tinggal di pinggiran Sungai Code Yogyakarta tampak berjibaku dengan pensil warna-warni. Sesekali suara riuh rendah khas anak-anak ramai terdengar di sela-sela mereka menuangkan isi hati melalui gambar dan pesan-pesan untuk Presiden Susilo Bambang Yudhonono (SBY) melalui sebuah kartu pos.

"Untuk Bapak SBY tolong hentikan korupsi" demikian pesan yang dituliskan Robiatul Adimi, kelas 2 SD Sosrowijayan di atas kartu pos yang dibuatnya. Di sebaliknya ia menggambar buah strawberry. Meski masih SD, Robi, begitu siswi ini biasa disapa sudah tak asing dengan kata korupsi. Bagaimana tidak, tiap hari berita mengenai kasus korupsi selalu menghiasi pemberitaan di negeri ini.



Tak hanya kasus korupsi, kasus kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, juga mencuri perhatian sekaligus menimbulkan keprihatinan anak-anak. Itu tampak pada gambar yang dituangkan Nara di secarik kartu posnya. Siswa kelas 5 SD ini menggambar dengan sangat rapi bagaimana pesawat Sukhoi menabrak tebing Gunung Salak, seperti yang selama ini ditangkapnya melalui pemberitaan media massa.

Lantas Nara  menuliskan pesan kepada SBY "Semoga pesawat lainnya di Indonesia tidak kecelakaan lagi seperti Sukhoi agar orang lain yang menaikinya selamat". Demikian tulis Nara.

Polos, namun jujur pesan-pesan anak-anak SD ini terlihat. Beberapa lainnya juga mengkritik SBY untuk memperhatikan warga Code, soal mahalnya biaya pendidikan pun pemukiman Jakarta yang semakin padat. Ada juga pesan agar SBY melestarikan budaya khas Yogyakarta, batik.

Kegiatan komunitas Code Pintar membuat kartu pos untuk presiden pada Rabu kemarin, merupakan kegiatan yang digagas oleh Card to Post. Card to Post merupakan gerakan mengajak siapa saja untuk menikmati kembali romantisme menulis pesan yang lebih personal. Bukan sekedar teks digital yang sudah lazim menggeser surat menyurat. Siapa saja bisa mengkespresikan karyanya. Membuat kartu pos bisa dalam bentuk fotografi, kolase, gambar, desain grafis dan lainnya.

Menurut Project Director Card to Post, sekaligus salah satu pendirinya, Putri Fitria, kartu pos untuk Presiden adalah proyek offline pertama yang dimulai sejak Februari 2012 kemarin. Card to Post mengumpulkan kartu pos yang berisi aspirasi untuk disampaikan kepada presiden SBY.  Kartu-kartu pos yang terkumpul sampai Juli yang telah dikurasi akan dipilih  1000  untuk dipamerkan. “Pameran digelar dengan tajuk '1000 Kartu Pos Untuk Presiden' pada 9 September 2012, tepat saat ulang tahun Bapak SBY. "Harapan kami adalah kartu pos menjadi wadah penyampaian aspirasi yang lebih kreatif,” begitu penjelasan Putri.

Sudah lebih kurang 400 kartu pos yang terkumpul. Mereka melakukan kegiatan pengumpulan antara lain di Jakarta, Bandung dan Yogyakarta. Sasarannya siapa saja, baik komunitas maupun orang-orang di mall. “Pada 25-26 Mei 2012 di Plaza FX Senayan kami membuka booth membuat kartu pos bareng (kartu pos untuk presiden) dan pameran kartu-kartu pos yang sudah terkumpul selama 2 hari penuh,” jelasnya.


Setelah pameran 1000 kartu pos tersebut kata perempuan alumni  Fakultas Ilmu Budaya UGM ini akan dikirimkan ke istana negara. Lalu bagaimana Card to Pos dibentuk? Putri menceritakan ide membuat Card to Post berasal dari Rizki Ramadan (24). Dia membuat blog Card to Post pertama kali di tumblr.com pada 17 November 2011. Awalnya ide gerakan ini muncul karena Rizki senang fotografi dan ingin menggunakan wadah kartu pos sebagai ajang pamer karya-karyanya yang bisa dikirimkan ke teman-temannya.

“Lalu Rizki pun mengutarakan ide ini kepada saya dan Sundea (30) yang dengan antusias ingin membantu mengembangkan gerakan ini. Sundea juga sempat mengembangkan project Card to Post dalam blognya di salamatahari.com. Karena perkembangan gerakan ini yang cukup signifikan hanya dalam beberapa bulan, alamat blog pun kami pindahkan ke cardtopost.com, dengan alasan tampilan yang lebih mudah dikreasikan,” urainya.

Card to Post juga memperkenalkan dirinya melalui bantuan media sosial twitter dengan nama akun @cardtopost. Gerakan tersebut semakin massif terlihat kini jumlah pengikutnya mencapai 600 an orang.

Bagi yang ingin bergabung dengan Card to Post kata Putri caranya sangat gampang. Siapapun hanya perlu mendaftar di website Card to Post. “Dari sini siapapun bisa berkirim kartu pos baik sesama anggota maupun orang lain. Dengan kartu pos juga menandakan kita adalah orang yang cukup spesial untuk "repot-repot" dikirimi kartu pos,” ujarnya seraya tersenyum.

Harus diakui bahwa gerakan yang digagas Card to Post menggugah kembali budaya mengirim kartu pos yang mungkin sudah jarang ditemui seiring kemajuan era digital akhir-akhir ini. Pun saat ini ia mengatakan
belum membentuk kerjasama dengan pihak manapun. “Ada rencana kerjasama dengan  PT Pos Indonesia, namun sejauh ini kami masih kesulitan menembus tahapan birokrasi mereka,” jelasnya.

POSTED BY cardtopost
DISCUSSION 0 Comments

Leave a Reply

Powered by Blogger.