Putri Fitria: Kirim Kartu Pos Lebih Romantis

Perkenalkan, Putri Fitria, salah satu orang yang ngomporin program CardtoPost ini. Kini, ia bekerja sebagai peneliti dan penulis lepas.  Belum lama ini, Putri berkesempatan untuk tinggal ke Eropa selama sebulan. Selama di Eropa sana, Putri rajin mengirimi kartu pos untuk sahabat-sahabat serta ibunya di Indonesia. Baginya, memajang kartu pos di kamar adalah pengingat ketika galau  kalau dia selalu punya teman. Wuih.
Mari kita simak cerita seru dari Putri tentang kartu pos. 


Hola Putri, selidik punya selidik kamu pernah kirim-kiriman kartu pos ya waktu kamu tinggal di luar negeri? Ada alasan tersendiri nggak kenapa kirim kartu pos? kan bisa kirim email atau bahkan telpon..
Hai hai!.. =) Iya, simple sih alasannya, biar romantis.. *kedipkedip*. Untuk ngasi tau ke orang yang kita kirimin kartu pos, bahwa kita mikirin dia walaupun kepisah jarak yang jauuuhh banget. Kenapa nggak email atau telpon? karena itu mainstream! hehehe Nggak juga sih, Cuma karena terlalu mudah dilakukan dan nggak ada bentuknya, nggak ada yang spesial dari bertukar surat elektronik. Padahal ngirim kartu pos juga nggak susah-susah amat, karrna kartu pos sangat mudah di dapat (setidaknya di Eropa), gambarnya juga bermacam-macam. Kita bisa nunjukin perasaan kita lewat gambar di kartu pos, atau sekedar ingin memperlihatkan gambaran kota yang kita datangi. Emang sih kalo sekedar foto bisa diunggah di internet trus ditandai. Tapi tapi tapi.. jadinya kan nggak spesial.. nggak cuma buat ‘dia’ yang spesial. ehehehe

Omong-omong waktu itu kamu ke Eropa yah? berapa lama disananya. trus apa yang kamu lakukan di sana?
Cuma satu bulan, waktu itu penelitian di Jerman, tepatnya di kota Freiburg im Breisgau. Tapi sempat berkunjung ke Prancis, Swiss, dan Netherland. Nah, dari masing-masing kota yang aku kunjungi di sana lah aku ngirim kartupos-kartuposnya.

Butuh waktu berapa lama tuh untuk si kartu pos sampe ke Jakarta? kamu kirimnya pake prangko kan?
Nggak begitu lama deh kayaknya.. Paling lama satu mingguan. Sampai  dengan aman, perangko dan cap-cap kota yang dilewatinya diperjalanan itu nambah nilai istimewa si kartupos.

Lalu, respon si penerima kartu pos itu gimana? by the way, siapa sih orang yang beruntung nerima kartu pos dari kamu itu? haha. Si orang itu bales kirim lagi nggak?
Waktu itu aku ngirim kartupos yang reguler cuma buat dua orang, mamaku dan Ibnu Nadzir, sahabatku. Selebihnya ada Alamsyah Pradana, sahabat sejak SMP dan Venusia Indah, sahabat selama aku tinggal di Yogyakarta. Mereka berdua aku kirimi kartupos yang ada coklatnya dari Swiss. Semacam ini.  Sayang waktu itu gak aku foto =( .Oh ya, mereka nggak bales kirim.. takut nggak nyampe =p

Menurut mu, kenapa budaya kirim-kiriman kartu pos itu perlu dihidupkan lagi? 
Pertanyaannya, kenapa nggak? apa kamu nggak rindu sama bentuk-bentuk interaksi di dunia offline? kehadiran sebentuk interaksi yang bisa kamu rasakan tidak hanya dengan indera penglihatan, tapi juga bisa kamu rasakan lewat sentuhan dan penciuman (semprot parfum biar seru) =p. Belum lagi bisa dipajang di kamar.. Jadi semacam pengingat ketika galau, bahwa kamu punya banyak teman tanpa harus mengaktifkan gadget-mu.. =)

Sekarang kamu kan udah ikutan CARDTOPOST nih. nah, kira-kira siapa orang pertama yang akan kamu kirimi kartu pos? hehe
hmm.. 10 orang pertama yang gabung di gerakan ini! ayo ayo.. cepetan gabung.. (promosi)

Beri pesan-pesan dong untuk teman-teman pembaca. 
Sisihkan 10% budjet pulsa telepon atau modemmu untuk kartupos dan perangko. niscaya engkau akan menabung semakin banyak teman.. =)

POSTED BY cardtopost
POSTED IN ,
DISCUSSION 0 Comments

Leave a Reply

Powered by Blogger.