Di Bawah Langit Yogyakarta


-Yogyakarta, Kamis, 14 Juni 2012-

Jalan-jalan bareng KLIK 18

“Kalian ini funding-nya siapa? PDIP, ya? Atau minta didanai Partai Demokrat?”
*mendadak hening*



Ketika Card to Post dan teman-teman dari Klik 18 berjalan-jalan di seputar Malioboro dalam rangka #KartuPosUntukPresiden, pertanyaan-pertanyaan semacam itu tidak terhindar. Berkali-kali kami menjelaskan bahwa Card to Post bukan milik partai politik apapun. Gerakan kami punya tujuan sederhana saja: menghidupkan kembali komunikasi yang personal lewat berkirim kartu pos. Kenapa #KartuPosUntukPresiden? Karena kita semua tahu siapa dirinya dan aspirasi kepada presiden dapat diungkapkan dalam berbagai cara, termasuk cara yang kreatif dan personal.





 Bersama teman-teman fotografer dari KLIK 18 (Komuniktas Lensa Ilmu Komunikasi Unit 18 dari Universitas Islam Indonesia), Card to Post berpiknik di depan Monumen Serangan Umum 1 Maret, sambil mengajak teman-teman menyampaikan aspirasinya kepada SBY. Ada yang asyik menggambar #KartuPosUntukPresiden, ada juga yang menulis di papan lalu difoto oleh teman-teman KLIK 18.

Orang-orang dari berbagai latar belakang berlalu lalang di sana. Mulai dari dede-dede SMU yang berkaryawisata, pedagang asongan setempat, turis lokal maupun asing, dan pelukis yang dengan bersemangat turut menggambar di booth kami.

“Pak Irwan ke mana-mana bawa alat lukis, ya?” tanya Putri.
“Kalau kondangan ya enggak …”
Kami tergelak.




KLIK 18 sendiri mengaku senang diajak bermain bersama Card to Post. “Kita jadi bisa eksplor motret keluar juga,” ungkap Fajar Yusra, ketua KLIK 18. Seperti apa hasil eksplor keluar mereka bersama Card to Post? Tunggu, ya, akan ada posting susulan setelah rangkaian acara ini selesai ;)



Sekitar pukul sebelas malam, baterai kamera teman-teman KLIK 18 tewas karena kelelahan. Kami pun memutuskan untuk menyudahi acara hari itu. Tapi jangan sedih. Kami akan hadir kembali di ruang-ruang publik lainnya untuk kembali mengumpulkan foto-foto dan pesan-pesanmu untuk presiden kita.

Ketika kami sedang merapikan barang bawaan, terdengar nyanyian pengamen setempat,

“Jangan kau takut gelap malam, bulan dan bintang semuanya teman …”

Suara mereka tak sedekat suara kendaraan bermotor di sekitar kami, namun jelas tertangkap mata hati.

Saya lalu tengadah menatap angkasa. Ternyata langit tak sejauh kelihatannya …



Sundea

POSTED BY cardtopost
DISCUSSION 3 Comments

3 Responses to : Di Bawah Langit Yogyakarta

  1. Anonymous says:

    Halo. Minggu lalu saya ikutan ini di Km. 0 Malioboro, boleh minta softcopy foto saya sama tementemen kah?

    Thankies
    Desy :)

  2. boleh-boleh,, nanti yah, kami proses dulu..

    oia, biar kami nggak lupa. Bisa kah kamu kirim email ke cardtospot@gmail.com.. hehe

  3. Anonymous says:

    Waduhh baru baca komen balesanny hahah x__x

Leave a Reply

Powered by Blogger.